Peringatan Nuzulul Quran dalam Rangkaian Tarawih Keliling Di kantor PCNU Salatiga

Photo of author

By Wahidin

Salatiga, 17 Maret 2025 – Peringatan Nuzulul Quran dalam rangkaian Tarawih Keliling PCNU Salatiga dilaksanakan dengan khidmat pada Senin malam, 17 Maret 2025. Acara ini dihadiri oleh para tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU) Salatiga, termasuk Rois Syuriah NU Salatiga, KH. Maslikhuddin Yazid, beserta wakil syuriah dan katib syuriah Drs. KH. Zaenuri, M.Pd.

Ketua Tanfidziyah PCNU Salatiga, Drs. KH. Muslikh, MM, yang juga turut hadir bersama jajaran pengurus harian (Wakil Ketua : Prof. Dr. Illya Muhsin, M.Hum, Dr. Ghufron, M.Ag, dan Dr. Wahidin, M.Pd,. Sekretaris PCNU, KH. Muamir MZ, M.Pd, Mustholahuddin, S.Ip, Saefudin Qolyubi, S.Pd, Bendahara : Ahmad Roba, Samsidi, M.Pd, dan Mashudi).

Dalam sambutanya ketua NU Salatiga menekankan pentingnya sinergi antar kegiatan NU Cabang dan MWC. Saat ini NU Salatiga sedang mempunyai pekerjaan besar yaitu membangun MTs Ma’arif NU 01 Salatiga dan Pesantren Ma’arif NU Salatiga.

Ditegaskan pula rukun NU fikrah, amaliyah, harakah, dan siyasah harus dipertegas dalam rangkaian kegiatan NU.

Acara dimulai dengan pelaksanaan salat Tarawih bersama yang diikuti oleh ratusan jamaah di Masjid yang telah menjadi titik perhentian pertama dalam rangkaian Tarawih Keliling tersebut. Setelah salat, dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh Wakil Rais Syuriah NU Salatiga, Dr. KH. Agus Ahmad Suadi, Lc.

Dalam paparan singkatnya, KH. Agus Ahmad Suadi menekankan pentingnya memahami Al Quran secara utuh dan mendalam.

Al-Quran adalah keberkahan yang Allah turunkan kepada umat Islam. Salah satu perintah adalah dzikir, tadabbur, dan bertafakur. Tadabbur sangat penting dalam prosesi penyempurnaan keimanan.

Menurutnya, Al Quran bukan hanya kitab yang dibaca untuk mendapatkan keberkahan, namun juga sebagai petunjuk hidup yang harus dipahami maknanya dengan benar agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai ummat Islam wajib hukumnya mencintai Al-Quran. Dengan cara menjadikan sebagai dzikir dan tafakur dalam kehidupan sehari-hari”. Tegas Ketua MUI Salatiga.

“Nuzulul Quran adalah momentum yang tepat bagi kita untuk kembali merenungkan dan menggali hikmah dari wahyu Allah, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita,” ujar KH. Agus Ahmad Suadi.

Acara ini berlangsung dengan penuh kekhidmatan, mempererat tali silaturahmi antar warga NU, serta menjadi momen refleksi spiritual bagi setiap peserta. Seluruh rangkaian acara ini juga diharapkan dapat memperdalam pemahaman umat terhadap Al Quran dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan.